8.22.2008

Mending Tidak jadi Ospeknya

Fakta tentang Ospek yang ada, menunjukan bahwa mudharat yang ditimbulkannya lebih besar dari manfaat yang didapatkan. memang tidak dapat dipungkiri bahwa Ospek cukup memberikan dampak positif bagi mahasiswa baru. Mahasiswa baru kemudian diperkenalkan hal-hal yang harus mereka ketahui. Dan ini tentu saja sangat baik dan bermanfaat buat mahasiswa baru. Tetapi kalau diperkenalkan dengan cara membentak, mencaci dan memaki tentu saja bukan cara mendidik yang baik. Padahal, kalau berangkat dari tujuan diadakannya ospek, tentusaja sisi positiflah yang diinginkan. Tetapi tidak seperti itu cara tanggap mahasiswa senior dalam pelaksanaan Ospek. Senior lepas memanfaatkan momen ini untuk membalas dendam dengan apa yang telah mereka dapatkan ditahun-tahun sebelumnya dimana mereka diospek. Maka daripada banyak yang terlibat dalam penzaliman terhadap mahasiswa baru, juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lainya dalam pelaksanaan Ospek, maka sayapun berpikir mending ospek di Mipa tidak jadi dilaksanakan.
Lalu bagaimana dengan dana Ospek yang dikucurkan dari dana mahasiswa baru??? Saat ini, dana itu sudah ada. Sebenarnya tinggal pelaksanaan ospeknya saja. tetapi karena ospeknya tidak jadi, maka mestinya, dana ospek itu tetap digunakan untuk mahasiswa baru. Entah dalam bentuk dan model apapun. Yang jelas, mereka harus merasakan dan menikmati uang mereka. Jika tidak, maka mahasiswa baru punya hak untuk menuntut uang mereka. Dan kepada elemen-elemen yang bertanggung jawab untuk segera mensosialisasikan kepada mahasiswa baru tentang hal yang harus dilakukan agar dana tersebut terpakai. Apakah dikembalikan kemahasiswa atau bagaimana. Terkait dengan piagam yang mesti didapatkan oleh mahasiswa baru dispek, mesti dipikirkan cara lain agar mahasiswa baru mendapatkan hak mereka juga dalam hal beasiswa dan keterlibatan dalam lembaga. semoga bermanfaat

2 komentar:

sekarwangi mengatakan...

ada berapa blog yang dikelola, yah luar biasa

Arbin mengatakan...

he...he...he. Jangan heran cep. Soalnya yang lain itu tidak dikelola. Sekarang yang tersisa cuman 2 blog. Lihat saja isinya. tidak beres.
Maksud saya tidak teratur. Kalau yang ini, saya mau kelola seperti blogmu. banyak kajiannya. Sedangkan yang satunya cuman masalah motivasi.