Sudah menjadi sesuatu yang mutlak nampaknya, bahwa ospek adalah bagian dari hal yang harus dihadapi oleh mahasiswa baru. Sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari oleh mereka yang ingin melanjutkan kuliah. Seolah-olah dia adalah sesuatu yang wajib yang tidak boleh tidak harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Merekapun tidak bisa mengelak dari Ospek. Adanya ancaman-ancaman yang muncul apabila tidak mengikuti ospek yang dibuatkan dalam aturan khusus membuat mahasiswa baru tidak bisa berkata dan berbuat apa-apa meskipun harus mengikuti apa yang dinamakan dengan Ospek. Ancaman-ancaman jika tidak mengikuti ospek antara lain tidak dipekenankan untuk mengurus beasiswa (dalam hal ini tidak bisa mendapat beasiswa), tidak diperenankan untuk menduduki posisi penting dalam lembaga (tidak bisa menjadi ketua, wakil ketua, sekretaris, ketua bidang, malahan tidak bisa menjadi anggota) dan lain-lain.
Padahal jikalau kita melihat hasil didikan dari ospek itu, sungguh kita katakan diluar batas kemanusiaan. Hak asasi pada saat ospek dicabut. Tidak ada kesempatan dan peluang untuk protes dengan apa yang dilakukan oleh senior. Sehingga mahasiswa baru seenaknya dicaci, dimaki, dipukul, dirampas, dicukur, dimodel dengan gaya-gaya funky, dipajak, disiksa, disuruh sujud, merayu, menggombal, berteriak, memanjat pohon, melewati selokan, dan tindakan-tindakan keji lainnya.
Seyogianya, kehadiran mahasiswa baru dikampus disambut dengan senyum yang manis, keakraban, dan kerelahan hati untuk membantu mereka dalam urusan diawal masuk seperti ini. Tapi yang terjadi tidak demikian. Rasa iba saat itu tidak pernah terlintas diwajah-wajah senior yang ospek kepada Mahasiswa baru. Malahan muncul muka-muka sinis dan garang. Penyambutan yang tidak beretika sebagai tuan rumah yang melayani tamunya.
Ada fakta-fakta menarik yang harus dilihat dalam pelaksanaan ospek. Agar orientasi ini berjalan sesuai dengan koridor dan aturan yang berlaku, maka setiap pengospek harus diberikan pemahaman bahwasanya sifat menzalimi orang lain adalah sifat yang tidak diperbolehkan dalam islam. Malahan termasuk dalam sifat yang sangat dibenci oleh Allah. Dan orang yang menzalimi saudaranya diancam oleh rasulullah sebagai orang yang muflis. Orang yang bangkrut. Maksudnya adalah bahwa orang yang merugi itu sebenarnya bukanlah orang yang rugi dalam jual beli, tetapi orang yang bankrut adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang banyak. Tetapi karena dia menzalimi orang lain, maka amal kebaikannya yang banyak tadi diambil oleh orang yang dia zalimi. dan manakala amal kebaikannya habis, sementara kezalimannya terhadap seseoran masih lebih banyak lagi, maka dia kemudian mengambil dosa-dosa orang yang telah dia zalimi. Sehingga bangkrutlah dia. Amalan kebaikannya diambil, kemudian mengambil dosa orang yang dia zalimi. Terlebih lagi dalam ospek, bukan hanya seorang yang dizalimi tetapi banyak orang. Makanya mari kita waspada dengan hal-hal yang tidak kita duga ternyata merugikan kita. Kita memohon kepada Allah agar dihindarkan dari hal-hal yang dapat menjerumuskan kedalam hal-hal yang merugikan dunia dan akhirat. Dan salah satu jalannya adalah menghindari untuk tidak terlibat dalam sifat2 yang tidak terpuji pada saat Ospek.
Padahal jikalau kita melihat hasil didikan dari ospek itu, sungguh kita katakan diluar batas kemanusiaan. Hak asasi pada saat ospek dicabut. Tidak ada kesempatan dan peluang untuk protes dengan apa yang dilakukan oleh senior. Sehingga mahasiswa baru seenaknya dicaci, dimaki, dipukul, dirampas, dicukur, dimodel dengan gaya-gaya funky, dipajak, disiksa, disuruh sujud, merayu, menggombal, berteriak, memanjat pohon, melewati selokan, dan tindakan-tindakan keji lainnya.
Seyogianya, kehadiran mahasiswa baru dikampus disambut dengan senyum yang manis, keakraban, dan kerelahan hati untuk membantu mereka dalam urusan diawal masuk seperti ini. Tapi yang terjadi tidak demikian. Rasa iba saat itu tidak pernah terlintas diwajah-wajah senior yang ospek kepada Mahasiswa baru. Malahan muncul muka-muka sinis dan garang. Penyambutan yang tidak beretika sebagai tuan rumah yang melayani tamunya.
Ada fakta-fakta menarik yang harus dilihat dalam pelaksanaan ospek. Agar orientasi ini berjalan sesuai dengan koridor dan aturan yang berlaku, maka setiap pengospek harus diberikan pemahaman bahwasanya sifat menzalimi orang lain adalah sifat yang tidak diperbolehkan dalam islam. Malahan termasuk dalam sifat yang sangat dibenci oleh Allah. Dan orang yang menzalimi saudaranya diancam oleh rasulullah sebagai orang yang muflis. Orang yang bangkrut. Maksudnya adalah bahwa orang yang merugi itu sebenarnya bukanlah orang yang rugi dalam jual beli, tetapi orang yang bankrut adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang banyak. Tetapi karena dia menzalimi orang lain, maka amal kebaikannya yang banyak tadi diambil oleh orang yang dia zalimi. dan manakala amal kebaikannya habis, sementara kezalimannya terhadap seseoran masih lebih banyak lagi, maka dia kemudian mengambil dosa-dosa orang yang telah dia zalimi. Sehingga bangkrutlah dia. Amalan kebaikannya diambil, kemudian mengambil dosa orang yang dia zalimi. Terlebih lagi dalam ospek, bukan hanya seorang yang dizalimi tetapi banyak orang. Makanya mari kita waspada dengan hal-hal yang tidak kita duga ternyata merugikan kita. Kita memohon kepada Allah agar dihindarkan dari hal-hal yang dapat menjerumuskan kedalam hal-hal yang merugikan dunia dan akhirat. Dan salah satu jalannya adalah menghindari untuk tidak terlibat dalam sifat2 yang tidak terpuji pada saat Ospek.
0 komentar:
Posting Komentar