8.30.2008

KKP berakhir

Alhamdulillah, KKP sudah berakhir. Kemarin (jum'at 29 agustus 2008) merupakan hari terakhir untuk masuk dikantor. Aktivitas sekarang bisa terfokus. Tentu saja, insya Allah waktu luang kembali bertambah.Tetapi bukan berarti tidak ada aktifitas dengan berakhirnya masa kantoran ini. Walaupun kuliah profesi ini belum betul-betul berakhir, karena masih harus menyelesaikan laporan KKP, tetapi kesenangan terpancar diwajah-wajah peserta KKP. Begitu pula dengan saya.
Apa sebenarnya yang ingin saya ceritakan dengan berakhirnya KKP ini. Memang sih nampaknya dalam aktifitas KKP tidak ada hal penting dan pelajaran yang baik yang dapat diceritakan. Paling itu hanya untuk saya yang merasakan langsung. Tetapi ada satu hal yang mungkin bagus dan penting untuk diceritakan. Walaupun tidak terlalu seru juga sih. Yang jelas insya Allah ada hikmah dan pelajaran.
Seperti biasa, saya masuk ke kantor (Tempat KKP) sekitar pukul setengah 9. Dan tiba di kantor sudah sekitar pukul 9. Dan seperti biasa, sayapun mencari teman-teman yang laki-laki. Dan tujuan utama adalah Aula dimana biasa pegawai kantor bermain bulu tangkis (jadwal memang nampaknya). Ternyata mereka tidak ada. Maka sayapun mencari mereka diruangan Kasubag. Sebelum saya sampai didalam ruangan, saya sudah dipanggil oleh Kasubag untuk masuk kedalam ruangan. Ternyata mereka tidak ada. Yang ada adalah teman2 wanita yang masih asyik main piano (mungkin orjen). Pak Kasubagpun bertanya tentang teman yang laki-laki. saya katakan bahwa saya juga tidak mengetahuinya. Sambil membaca koran, saya menanti kedatangan teman-teman sementara yang wanita sedang menseting dan memilih lagu yang akan mereka nyanyikan. Saya sangat tidak nyaman dengan keadaan itu. Karena terus terang saya sangat anti dengan yang namanya musik. Pusing kepala ketika saya mendengarnya. Maka sayapun keluar ruangan. Saya menhubungi salah seorang teman yang kebetulan belum datang. Rupanya HPx tidak aktif. Sayapun gelisah. Kapan perpisahannya. (ada yang terlupakan, katanya memang hari ini (-jum'at red-) ada pespisahan peserta KKP). Bolak-balik mencari teman ngobrol, saya tidak dapatkan. Akhirnya saya putuskan untuk menonton orang yang main bola. Tetapi algi-lagi saya tidak nyaman. saya kembali ketempat mangkal. Kembali saya menghubungi teman kenapa mereka tidak masuk kantor. Rupanya HPx aktif. Saya tanyakan kenapa mereka tidak masuk kantor. Waw.... ternyata jadwal perpisahannya setelah selesai shalat jum'at. alias jam kantor kedua.
Setelah selesai bercerita dengan teman itu, saya berniat mengunjungi KaSubag. Untuk menanyakan kejelasannya. Mau masuk diruangannya, tapi saya urungkan karena musiknya semakin ribut. Maka saya duduk saja diluar ruangan sambil otak-atik apa yang bisa diotak-atik di HP. Tidak lama kemudian, pak Kasubag keluar ruangan. Saya menyambutnya dengan mengajukan pertanyaan terkait dengan perpisahan. Betul. Dia mengatakan bahwa perpisahan akan dilaksanakan pada waktu setelah shalat jum'at. Dia kemudian memerintahkan kepada saya sekaligus menanyakan bagaimana model kegiatannya. Saya katakan bahwa saya juga kurang tahu dan kurang pengalaman untuk membuat dan mengatur kegiatan perpisahan seerti itu. Dia kembali menanyakan mau yang fofmal atau yang simple2 aja. Saya katakan kalau begitu yang simple aja. Dan saya pun menjelaskan bagaimana format acaranya.
Setelah selesai cerita dengan Kasubag, saya keluar untuk masuk kewarnet yang ada disekitar kantor. Mau isi waktu saja. Karena saat itu pikiran saya adalah tidak pulang dikamar karena menunggu waktu perpisahan.
Waktu terus berjalan, dengan aktifitas yang tidak mesti diceritakan di sini. Sekitar pukul 10.30 saya berpikir banyak. Karena waktu diskusi pak Kasubag mewajibkan untuk menyanyi kepada peserta KKP minimal 2 lagu. Kalau saya ikut, maka saya pasti akan dihadapkan pada fenomena yang saya tidak suka. Jikalau saya tidak masuk, bagaimana perasaan orang-orang kantor dimana perpisahan saya tidak ikut. Bingung juga tentunya. Sayapun memutuskan untuk pulang. Tiba dikampus sekitar pukul 11.00. Saat itu, saya masih terus berpikir apakah saya akan ikut acara itu atau tidak. Tujuan kaki melangkah adalah Warnet. Jaga Warnet lagi. Sambil menjaga warnet, pikiran itu terus mengganggu. Apakah saya harus ikut atau tidak.
Setelah selesai shalat jum'at, saya konsultasi dan cerita sama teman-teman apakah saya harus ikut acara itu atau tidak. Tidak ada yang memberikan kepastian apakah saya harus ikut atau tidak. Berarti, keputusan ada ditangan saya. Maka sekitar pukul 13.30 an saya pulang dikamar. Saat itu, saya sudah simpulkan bahwa saya tidak akan ikut acara itu. Saya tidak ingin terjerumus kepada hal- yang saya benci dan tidak suka walaupun kemungkinan ada perasaan kecewa dari pihak kantor. Saya berkesimpulan bahwa dalam hal ketaatan dan menghindari maksiat, saya harus rela mengorbankan perasaan. Perasaan ini kemudian tidak boleh saya ikutkan kepada hal yang tidak disukai oleh Allah. Makanya saya tetapkan untuk tidak mengikuti. Saya sudah menduga bahwa saya pasti akan dihubungi. Ingin saya tidak aktifkan HP agar saya tidak ditanya. tetapi saya harus perjelas kepada mereka bahwa saya tidak akan ikut. Kebetulan, pas ada yang menghubungi hujan turun dengan cukup deras. Maka hujan menjadi alasan untuk tidak ikut. Setelah selesai dihubungi, saya tidur sian.
Esok harinya saya ketahui, kalau dalam acara perpisahan itu, mereka bernyanyi dan berjoget. Alhamdulillah saya selamat dari hal-hal yang saya tidak inginkan.

8.25.2008

Ternyata Ada juga Ospeknya

Sebenarnya, saya tidak akan posting tulisan ini. Tetapi, saya berpikir bahwa apa yang telah saya posting kemarin dan kenyataan hari ini harus diperjelas. Dipostingan sebelumnya, saya katakan bahwa Ospek di FMIPA tidak jadi dilaksanakan. Namun, rupanya apa yang terjadi hari ini (senin 25/08/2008) tidak seperti yang saya posting sebelumnya. Ternyata, Ospek jadi dilaksanakan. Tetapi waktunya hanya 1 hari. Dan, informasi kejelasan kenapa ospek kembali dilaksanakan setelah pada hari kamis yang lalu disimpulkan untuk tidak ada Ospek. Saya kemudian tidak akan banyak mengomentari tentang kenapa ospek dilaksanakan, tetapi saya akan berkomentar seputar fenomena Ospek yang terjadi hari ini. Walaupun saya tidak menyaksikan secara langsung apa yang menimpa Maba, tetapi saya mendengar komentar dari kawan-kawan, juga saya menyaksikan fenomena lain yang mungkin arahnya seperti apa yang saya pikirkan.

Seperti biasa, hari ini saya kekantor (KKP). walaupun cuaca kurang mendukung, namun saya tetap pergi kekantor untuk melaksanakan salah satu mata kuliah profesi ini. Saya star dari kamar sekitar pukul 08.15 WITA. Hujan belum turun. Sekitar 20 menit kemudian, saya samapi dikantor. Diperjalanan, hujan sudah turun. Walaupun belum terlalu deras. Tiba dikantor, saya mencari rekan-rekan yang laki-laki, tetapi rupanya mereka tidak masuk hari ini. Hujan turun semakin derasnya. Mau pulang, hujan asih deras. Akhirnya saya memutuskan untuk masuk perpustakaan. Membaca buku, tapi tidak lama karena saya harus menyelesaikan masalah komputer yang ada diperpustakaan itu. ada sedikit yang eror dari printernya. Sekitar setengah jam, masalahnya selesai. Tidak ada aktifitas lain dari saya. Keluar ruangan menjadi pilihan sambil menanti hujan reda. Namun, kembali saya tidak betah diluar. Suasana yang ada membuat saya masuk kembali keperpustakaan. Kembali membaca buku dan buku yang menjadi pilihan adalah panduan menulis skripsi untuk pemula. Kembali saya tidak betah untuk membaca. Lirik melirik buku-buku yang terpampang, pandangan mata tertuju kepada buku Keajaiban Otak Manusia. Saya tidak membacanya, melainkan saya pinjam bukunya.

Sekitar pukul 10.50 an lebih, saya memutuskan untuk pulang. Walaupun hujan belum reda, tetapi saya jalan saja. Jaraknya dengan jalan jalur transportasi sekitar 50 - 60 meter. (saya nggak bisa pastikan karena saya tidak mengukurnya). Kurang lebih 15 menit kemudian saya tiba dikampus. langsung difakultas. Setiba di Kampus, saya melihat disana banyak orang. Dibawah tangga, saya melihat kumpulan preman yang sedang diskusi. Tidak tahu apa yang didiskusikan. Saya cuman sedikit mendengar mereka menanyakan siapa ketua panitia Ospek. Saya tidak berpikir lebih jauh lagi karena yang saya tahu Ospek di Mipa tidak ada. Saya kemudian berencana menuju Lab Fisika. tetapi, saya berhenti sejenak karena seorang teman menanyakan dimana Adik saya dan dia bertanya adikmu ketua panitia bukan?? Saya juga tidak tahu kejelasannya. Kemudian saya tanya lagi apakah Ospek jadi?? Dia katakan kalau Ospek jadi dilaksanakan.
Saya sebenarnya malas pusing dengan kegiatan Ospek itu. Makanya saya langsung ke Lab Lanjut untuk melihat keadaan diatas. ternyata sepi. Cuman sebagian teman2 yang sedang berurusan dengan tugas akhirnya nampaknya. duduk sejenak di ruangan internet sambil melihat apakah koneksi internetnya bagus atau tidak. ternyata, koneksi lagi bermasalah. Maka saya pun memutuskan untuk Balik dikamar. Tetapi sebelum saya pulang saya menuju keruangan jurusan untuk melihat apakah ada informasi terbaru. Didepan ruangan Senat (Aula), saya melihat beberapa orang (yang sedang mabuk nampaknya) sedang menunggu dengan muka yang cukup garang. Sebenarnya mereka adalah orang yang saya kenal. Kebetulan mereka satu lrorong dengan saya. Tapi saya tidak pernah berurusan dengan mereka. Mereka sedang menunggu Maba keluar ruangan untuk di....................... Saya juga tidak tahu apa yang mereka tunggu dari mahasiswa baru. Tetapi sebenarnya, saya sudah bisa menduga apa yang menjadi keinginan mereka. Biasanya, disaat Ospek seperti ini mereka mencari ketua panitia untuk mendapatkan sebagian dana dari Ospek. Kalau tidak diberikan mereka akan melakukan kekacauan. kemungkinan besar seperti itu.
Sayapun turun. Ternyata ketemu dengan ketua Himpunan. dia memberikan SK sebagai Stering Rakernya, juga memberikan SK pengurus sebagai dewan pengarah. Cerita-cerita sejenak, terkait dengan pelaksanaan Rapat kerja. Karena ada sedikit masalah pribadi (maksudnya dengan kondisi tubuh) maka saya memutuskan untuk pulang walaupun dalam keadaan rintik.

Sore harinya, saya mendengar dari yang menyaksikan kalau ada sebagian mahasiswa baru dipukul dengan kayu. Mereka diperlakukan dengan kasar. Preman2 itu tidak perduli walaupun masih ada materi didalam ruangan.
Ternyata, mereka melakukan itu nampaknya karena mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan yaitu Fulus.
Nampak sekali bahwa fenomena Kekerasan masih tetap berlaku pada saat Ospek kepada Maba. Dan budaya-budaya kekerasan pada saat Ospek seperti ini seolah-olah menjad sesuatu yang lumrah dikalangan senior. Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa mereka telah mempermalukan diri mereka sendiri dihadapan Maba. Maba telah mengetahui bahwa ada memang person-person tertentu yang mempunyai tabiat yang tidak baik, yang tidak pantas diikuti. Mudah-mudahan ada pelajaran yang dipetik oleh Maba dari pelaksanaan Ospek yang hanya sehari ini.

8.23.2008

Pernakah saya kasih Ospek???

Pertanyaan kemudian akan muncul dan ditujukan kepada saya. Apakah kamu pernah kasih Ospek??? Pertanyaan yang mesti saya jawab, karena saya begitu menggebu-gebu berbicara dan bercerita tentang fakta ospek. Secara umum, saya pernah mersakan yang namanya Ospek. Kenyataan yang saya kemukakan sebelumnya adalah sesuatu yang saya saksikan. Walaupun, ketika ospek saya tidak mendapatkan perlakuan yang kasar, paling tidak saya melihat dan menyaksikan bagaimana teman-teman saya diperlakukan secara tidak manusiawi. Memang saya juga rasakan, tetapi tidak sekeras apa yang sebagian teman-teman rasakan. Ditahun berikutnya, saya tidak melihat bagaimana perlakuan panitia kepada peserta Ospek karena saat itu saya sedang berada dikampung. Maklum, suasana sedang libur. Daripada kasih ospek, mending pulang kampung.
Ditahun berikutnya, kebetulan saat itu saya menjadi ketua Himpunan. Jadi, mau tidak mau saya harus menjadi panitia Ospek. Tetapi, kepanitiaan saya hanya dalam lingkup tatkala Maba dikembalikan kehimpunan masing-masing. Memang, tidak dapat dipungkiri akan ada saja perlakuan yang tidak enak dari senior. Karena kebetulan saat itu saya menjadi penanggung jawab dijurusan, maka saya harus mengontrol apa-apa yang terjadi pada mahasiswa baru di himpunan. Dan keadaan membuat saya harus keras. Bukan keras dalam memukul, mencaci atau membentak mahasiswa baru. tetapi saya hanya berkeras untuk memberikan keyakinan kepada mereka (Maba) bahwa yang harus mereka ikuti saat itu adalah saya sebagai penanggung jawab. Lagian, saya tidak kasar kepada mereka, menyuruh mereka push up, atau sejenisnya. Paling itu saya lakukan manakala saya melihat perlakuan yang sangat keras kepada mereka. sengaja saya ambil alih mereka agar tidak diperlakukan secara kasar. Untuk menghindari kecurigaan dari yang lain, saya pun menyuruh mereka tapi dengan pelan-pelan tentunya. Kalaupun misalnya ada kekhilafan, maka sebagai manusia kita tidak akan pernah luput dari kekhilafan itu.
Ditahun berikutnya, saya kembali tidak menjadi panitia. Padahal kalau saya mau, gampang saja menjadi panitia itu. Tetapi saya tidak ingin mengospek mereka. Dan ditahun inipun, kesempatan untuk menjadi panitia tetap akan ada. Ketua Bemnya adalah sahabat. Ketua seksi acaranya juga sahabat saya. Kalau saya meminta, pasti dikasih. Dan Ketua panitianya adalah saudara saya (adik). jadi tidak sulit sebenarnya untuk menjadi panitia. Tetapi karena saya tidak mau dan juga lagi disibukan dengan kegiatan KKP. Semoga saya dimaafkan atas kesalahan yang saya lakukan.

8.22.2008

Mending Tidak jadi Ospeknya

Fakta tentang Ospek yang ada, menunjukan bahwa mudharat yang ditimbulkannya lebih besar dari manfaat yang didapatkan. memang tidak dapat dipungkiri bahwa Ospek cukup memberikan dampak positif bagi mahasiswa baru. Mahasiswa baru kemudian diperkenalkan hal-hal yang harus mereka ketahui. Dan ini tentu saja sangat baik dan bermanfaat buat mahasiswa baru. Tetapi kalau diperkenalkan dengan cara membentak, mencaci dan memaki tentu saja bukan cara mendidik yang baik. Padahal, kalau berangkat dari tujuan diadakannya ospek, tentusaja sisi positiflah yang diinginkan. Tetapi tidak seperti itu cara tanggap mahasiswa senior dalam pelaksanaan Ospek. Senior lepas memanfaatkan momen ini untuk membalas dendam dengan apa yang telah mereka dapatkan ditahun-tahun sebelumnya dimana mereka diospek. Maka daripada banyak yang terlibat dalam penzaliman terhadap mahasiswa baru, juga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lainya dalam pelaksanaan Ospek, maka sayapun berpikir mending ospek di Mipa tidak jadi dilaksanakan.
Lalu bagaimana dengan dana Ospek yang dikucurkan dari dana mahasiswa baru??? Saat ini, dana itu sudah ada. Sebenarnya tinggal pelaksanaan ospeknya saja. tetapi karena ospeknya tidak jadi, maka mestinya, dana ospek itu tetap digunakan untuk mahasiswa baru. Entah dalam bentuk dan model apapun. Yang jelas, mereka harus merasakan dan menikmati uang mereka. Jika tidak, maka mahasiswa baru punya hak untuk menuntut uang mereka. Dan kepada elemen-elemen yang bertanggung jawab untuk segera mensosialisasikan kepada mahasiswa baru tentang hal yang harus dilakukan agar dana tersebut terpakai. Apakah dikembalikan kemahasiswa atau bagaimana. Terkait dengan piagam yang mesti didapatkan oleh mahasiswa baru dispek, mesti dipikirkan cara lain agar mahasiswa baru mendapatkan hak mereka juga dalam hal beasiswa dan keterlibatan dalam lembaga. semoga bermanfaat

Fakta tentang Ospek

Sudah menjadi sesuatu yang mutlak nampaknya, bahwa ospek adalah bagian dari hal yang harus dihadapi oleh mahasiswa baru. Sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari oleh mereka yang ingin melanjutkan kuliah. Seolah-olah dia adalah sesuatu yang wajib yang tidak boleh tidak harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baru. Merekapun tidak bisa mengelak dari Ospek. Adanya ancaman-ancaman yang muncul apabila tidak mengikuti ospek yang dibuatkan dalam aturan khusus membuat mahasiswa baru tidak bisa berkata dan berbuat apa-apa meskipun harus mengikuti apa yang dinamakan dengan Ospek. Ancaman-ancaman jika tidak mengikuti ospek antara lain tidak dipekenankan untuk mengurus beasiswa (dalam hal ini tidak bisa mendapat beasiswa), tidak diperenankan untuk menduduki posisi penting dalam lembaga (tidak bisa menjadi ketua, wakil ketua, sekretaris, ketua bidang, malahan tidak bisa menjadi anggota) dan lain-lain.
Padahal jikalau kita melihat hasil didikan dari ospek itu, sungguh kita katakan diluar batas kemanusiaan. Hak asasi pada saat ospek dicabut. Tidak ada kesempatan dan peluang untuk protes dengan apa yang dilakukan oleh senior. Sehingga mahasiswa baru seenaknya dicaci, dimaki, dipukul, dirampas, dicukur, dimodel dengan gaya-gaya funky, dipajak, disiksa, disuruh sujud, merayu, menggombal, berteriak, memanjat pohon, melewati selokan, dan tindakan-tindakan keji lainnya.
Seyogianya, kehadiran mahasiswa baru dikampus disambut dengan senyum yang manis, keakraban, dan kerelahan hati untuk membantu mereka dalam urusan diawal masuk seperti ini. Tapi yang terjadi tidak demikian. Rasa iba saat itu tidak pernah terlintas diwajah-wajah senior yang ospek kepada Mahasiswa baru. Malahan muncul muka-muka sinis dan garang. Penyambutan yang tidak beretika sebagai tuan rumah yang melayani tamunya.
Ada fakta-fakta menarik yang harus dilihat dalam pelaksanaan ospek. Agar orientasi ini berjalan sesuai dengan koridor dan aturan yang berlaku, maka setiap pengospek harus diberikan pemahaman bahwasanya sifat menzalimi orang lain adalah sifat yang tidak diperbolehkan dalam islam. Malahan termasuk dalam sifat yang sangat dibenci oleh Allah. Dan orang yang menzalimi saudaranya diancam oleh rasulullah sebagai orang yang muflis. Orang yang bangkrut. Maksudnya adalah bahwa orang yang merugi itu sebenarnya bukanlah orang yang rugi dalam jual beli, tetapi orang yang bankrut adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang banyak. Tetapi karena dia menzalimi orang lain, maka amal kebaikannya yang banyak tadi diambil oleh orang yang dia zalimi. dan manakala amal kebaikannya habis, sementara kezalimannya terhadap seseoran masih lebih banyak lagi, maka dia kemudian mengambil dosa-dosa orang yang telah dia zalimi. Sehingga bangkrutlah dia. Amalan kebaikannya diambil, kemudian mengambil dosa orang yang dia zalimi. Terlebih lagi dalam ospek, bukan hanya seorang yang dizalimi tetapi banyak orang. Makanya mari kita waspada dengan hal-hal yang tidak kita duga ternyata merugikan kita. Kita memohon kepada Allah agar dihindarkan dari hal-hal yang dapat menjerumuskan kedalam hal-hal yang merugikan dunia dan akhirat. Dan salah satu jalannya adalah menghindari untuk tidak terlibat dalam sifat2 yang tidak terpuji pada saat Ospek.

8.21.2008

FMIPA tidak OSPEK

Akhirnya, Dilema tentang pelaksanaan OSPEK buat mahasiswa baru diFMIPA terjawab sudah. Setelah kemarin (21/08/08) pihak BEM, HMJ/HMPS serta dihadiri birokrasi Fakultas (Dekan) mengadakan rapat khusus untuk membicarakan pelaksanaan OSPEK ini dengan sebuah keputusan Final, OSPEK di MIPA ditiadakan. Padahal, seyogianya ospek secara serentak di UNHALU akan dilaksanakan paa hari ini (22/08/08). Tentu saja, hasil keputusan rapat di FMIPA ini menimbulkan berbagai tanggapan dan kritikan buat BEM MIPA Khususnya dan seluruh elemen-elemen penting di Fakultas pada umumnya (lembaga-lembaga lainnya).
Yang menjadi pertanyaan, apa sebenarnya yang menyebabkan OSPEK di MIPA ditiadakan. pertanyaan seperti ini muncul dari hampir semua mahasiswa MIPA yang tidak mengikuti musyawarah kesepakatan kemarin. Ada apa sebenarnya.
Memang, sehari sebelumnya dilema ini sudah muncul. Sebenarnya ada sebuah kesalahan yang cukup fatal yang terjadi, dimana tidak ada persiapan khusus dan matang dari BEM sebagai panitia pelaksana Ospek. Ini diperjelas dengan tidak adanya SK panitia yang dikeluarkan oleh BEM. Sehingga hal ini dibaca oleh baik oleh HMJ/HMPS kenapa ini bisa terjadi. Kok kegiatan yang membutuhkan persiapan yang cukup besar tidak dilakukan persiapan sebelumnya. Emang sih, beberapa hari sebelum pelaksanaan OSPEK ini telah diadakan rapat untuk pembentukan panitia. Tetapi, tidak ada kejelasan dan kepastian siapa yang menjadi ketua OSPEK. Nampaknya saat itu tidak ada yang berani menjadi ketua ospek.
Pada hari rabu, terjadi sedikit kontradiksi antara panitia dari BEM yang terbentuk (yang tanpa SK) dengan pengurus HMJ Kesmas, dimana dari kalangan BEM menginginkan agar seluruh peserta ospek berkumpul di salah satu ruangan untuk disampaikan beberapa hal terkait dengan persiapan OSPEK. Ternyata, salah satu HMPS (Kesmas) tidak mau mengikuti ajakan seksi Acara panitia yang dibentuk BEM untuk berkumpul tersebut dengan alasan bahwa Ospek harus dikembalikan keprogram studi masing-masing (mungkin ada juga alasan lain). Keadaan ini memicu emosi dari HMJ Fisika. Mereka kemudian memanggil seluruh mahasiswa baru fisika yang telah dikumpul oleh panitia agar keluar dari ruangan. Lalu mereka dikumpul diruangan kuliah Fisika untuk diberikan arahan-arahan. lobi-lobi kemudian dilakukan oleh panitia kepada HMJ Fisika dan Kesmas. Fisika, tetap berpegang pada satu prinsip bahwa jika kesehatan masyarakat tidak naik keatas (ruangan berkumpul) maka HMJ fisika pun tidak akan naik untuk mengikuti anjuran dan instruksi-instruksi panitia terkait dengan pelaksanaan Ospek. Komunikasi pun dilakukan oleh panitia dengan HMJ, juga HMJ terus komunikasi dengan senior-senior mereka tentang bagaimana menyikapi masalah ini.
Sore harinya, kembali BEM mengadakan pertemuan yang kemudian disepakati ketua panitia. Namun, kesepakatan terkait dengan siapa yang menagnai OSPEK ini apakah dikembalikan ke program studi masing-masing atau di ambil alih oleh panitia dari BEM fakultas sebagaimana kebiasaan sebelumnya. Tidak ada kesepakatan untuk masalah ini, sampai kemarin (21/08/2008) kembali diadakan pertemuan bersama dekan dan disepakati OSPEK ditiadakan.
Siapa yang rugi dari kenyataan ini? Apakah mahasiswa baru, HMJ/HMPS atau BEM? Wallahua'alam. Yang jelas, mesti orang-orang penting di MIPA harus merasa bahwa ini adalah kegagalan yang cukup besar. Tinggal mengambil pelajaran dari masalah ini. Orang yang bijak adalah orang yang mampu belajar dari kegagalan yang terjadi kemudian berusaha dan termotivasi untuk menuju perbaikan kearah yang lebih baik kedepan. Orang yang benar-benar gagal bukanlah orang yang gagal hari ini lalu berusaha memperbaiki dan mencari penyebab kegagalan serta mencari solisinya, tetapi orang yang gagal adalah orang yang putus asa dengan kegagalan yang telah dilakukannya.

Nyapa-nyapa dulu

Ini blog baru lagi. Kali ini, saya akan konsentrasikan blog yang saya buat ini. Tapi saya akan coba tetapkan pembahasan dalam satu topik. Bukan gabungan beberapa topik. Memang sih saya punya keinginan untuk membuat blog terkait dengan beberapa hal. Ada masalah Fisika, Motivasi, Religy dan juga aktifitas keseharian. Tetapi nampaknya harus konsentrasi pada satu topik. Persoalannya adalah keterbatasan waktu dan kesempatan. Juga keterbatasan pemikiran. Jadi, kalau dalam penyusunan blog ini ada kesalahan-kesalahan, saya mohon ampun kepada Allah. Maafkan saya jika ada kesalahan kata-kata. Harap dimalklumi. Saran dan Kritiknya sangat diharapkan demi perbaikan blog ini. Semoga ada manfaat yang dapat kita ambil. Syukran wajazakallahu khairan.